![]() |
Gambar Hanya Pemanis |
3. Ungkapan
Ungkapan adalah sebuah frasa idiomatik yang terbentuk dari gabungan kata yang maknanya bukan ditafsirkan berdasarkan kata-kata pembentuknya, tetapi telah membentuk makna baru. Contoh Ungkapan, yalltu perang dingin, kabar angin, kambing hitam, dan naik daun
4. Peribahasa
Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kalompok kata yang mempunyai susunan yang setiap kata mengandung aturan dasar dalam berperilaku Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme
Contoh habis manis sepah dibuang, bergantung pada akar lapuk, seperti anak ayam kehilangan Induk, bagal telur di ujung tanduk, dan sebаgаI nya.
5. Majas
Majas adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinati atau menciptakan efek efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya, Majas terdiri dari berikut
a. Majas Perbandingan
1) Asosiasi atau perumpamaan, yaitu perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi sengaja dianggap sema. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan seumpama, seperti, dan laksana. Contoh: Senyumnya laksana mentari menyinari bumi
2) Metafora, yaitu perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Contoh: Raja siang mengiringi pemakaman itu.
3) Personifikasi, yaitu majas yang membandingkan benda-benda mati seolah memiliki sifat dan perilaku layaknya manusia. Contoh: Mentari menyapa dengan senyuman.
Alegori, yaitu majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing. yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Simbolik, yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau lambang. Contoh: la terkenal sebagai buaya darat.
6) Motonimia, yaitu majas yang menggunakan ciri atau label dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Contoh: Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya naik pesawat garuda).
7) Sinekdok pars pro toto, yaitu majas yang menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh: Sudah lama ia tidak kelihatan batang hidungnya
6) Sinekdok totem pro parte, yaitu majas yang menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh: SMP Merdeka memenangkan pertandingan sepak bola
b. Majas Pertentangan
1) Antitesis, yaitu majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh Tua muda, besar kecil, semua bahagia menyambut perayaan tahun baru
2) Paradoks, yaitu majas yang mengandung pertentangan antara punya penyataan dan fakta yang ada.
Contoh: Aku merasakan kesepian di tengah keramalan kota.
3) Hiperbola, yaitu majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kernyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh: Rintihannya terdengar hingga keseluruh penjuru dunia.
4) Litotes, yaitu majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan
mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh: Sudilah kiranya Saudara mampir ke gubuk saya yang tidak seberapa inil (kenyataannya ia mengajak ke rumahnya yang mewah
c. Majas Sindiran
1) Ironi, yaitu majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir Contoh: Ini baru anak hebat, tiap hari datang terlambat.
2) Sinisme, yaitu majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh: Lama-lama aku bisa gila melihat tingkah lakumu itu.
3) Sarkasme, yaitu majas yang menyatakan sindiran yang paling kasar. Contoh: Mampus kamu, dasar manusia tidak tahu diri!
d. Majas Penegasan
1) Pleonasme, yaitu majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh: Peristiwa itu kusaksikan dengan mata dan kepalaku sendiri
2) Repetisi, yaitu majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: Dialah yang kutunggu. dialah yang kunanti, dialah yang kuharap
3) Paralelisme, yaitu majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Majas paralelisme dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut.
Anafora apabila frasa atau kata yang diulang terletak di awal kalimat. Contoh: Aku manusia, rindu rasa
Epifora apabila frasa atau kata yang diulang terletak di akhir kalimat. Contoh: Kalau kau mau, aku akan datang
4) Tautologi, yaitu majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang perulangan itu menggunakan kata bersinonim. Contoh. Seharusnya dalam kehidupan bertetangga kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
5) Klimaks, yaitu majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun Contoh: Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut larut dalam pesta rakyat ini
6) Antiklimaks, yaitu majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun. Contoh: Toko itu menyediakan kebutuhan orang tua, remaja, anak-anak, dan balita
7) Retorik, yaitu majas yang berupa kalimat tanya namun tidak memerlukan jawaban. Contoh. Apakah prestasi macam ini yang selama ini kamu bangga-banggakan?!
0 comments:
Posting Komentar