google-site-verification=cSn3zY91K5xHQX-0bucKyuc1sekuKxINnC2W51SOAPw

Recent Blog Post

Tampilkan postingan dengan label EBOOK CAMPURAN. Tampilkan semua postingan

  • Koleksi ebook gratis

     
    KOTA Liok-hui pada hari itu ramai sekali karena banyak 
    tamu luar kota bahkan luar daerah datang membanjiri kota itu. 
    Mereka terdiri dari bermacam-macam orang. Ada bangsawan dan 
    ada yang berpakaian petani, ada saudagar dan ada pula yang 
    berpakaian seperti pengemis penuh tambalan, ada orang-orang 
    berpakaian seperti sastrawan dan ada juga yang berpakaian 
    seperti ahli-ahli silat, bahkan tampak pendeta-pendeta, baik 
    hwesio (penganut agama Buddha) gundul maupun tosu (penganut 
    agama To).
    Baru keadaan para tamu yang terdiri dari berbagai ragam dan 
    golongan ini saja sudah merupakan pemandangan menarik yang 
    jarang tampak di kota itu, apalagi kalau orang mengikuti para 
    tamu itu dan melihat mereka semua ternyata mengunjungi sebuah 
    gedung besar yang dihias mentereng dan indah, maka orang akan 
    melihat suasana yang lebih ramai lagi. Bunyi suling dan yang-
    khim, gembreng dan tambur, meramaikan dan menggembirakan 
    suasana.
    Para tamu semua hanya mempunyai satu tujuan, yakni 
    mengunjungi gedung besar yang berada dalam suasana berpesta 
    itu. Gedung ini adalah milik Gak Liong Ek Si Naga Terbang, 
    seorang tokoh kenamaan di kalangan persilatan, yang juga 
    terkenal kaya raya, hingga di kota itu ia disebut Gak-wangwe 
    (hartawan she Gak).

    Klik Link Download File Dibawah Ini Untuk Cerita Selanjutnya 

    πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

    KPH - Wanita Iblis Pencabut Nyawa (Toat Beng Moli).pdf

    KPH - Tiga Naga Sakti.pdf




























    KOLEKSI EBOOK CERITA LEPAS

  • Pendekar Pedang Kayu Harum



    PEDANG KAYU HARUM 

     Karya : Asmaraman S. Kho Ping Hoo 

     Kiam-kok-san (Gunung Berlembah Pedang) merupakan sebuah di antara puncak-puncak Pegunungan Kun-lun-san yang tak pernah dikunjungi manusia seperti puncak-puncak lain dari Kun-lun-san. Bukan karena Kiam-kok-san kurang indah pemandangannya. Sama sekali bukan. Bahkan tamasya alam yang tampak dari puncak gunung ini amatlah indahnya. Batu kapur yang mengeras dan mengkilap menjulang tinggi seperti menara besi menembus awan tak tampak ujungnya seolah-olah bersambung dengan langit. Pantaslah kalau ada yang mengatakan bahwa puncak batu perawan itu merupakan tempat kediaman dewa penjaga gunung. Awan putih yang berarak seperti domba-domba kapas, tak pernah berhenti dihembus angin langit, menjadi jinak setelah bertemu dengan Kiam- kok-san, berkumpul di sekeliling puncak seperti sehelai bulu domba yang hangat. Dari puncak ini memandang ke bawah tampak awan putih mengambang di bawah kaki, menyusupi lembah-lembah bukit yang amat curam. Indah, sukar dilukiskan dengan kata-kata keindahan tamasya alam yang dapat dinikmati dari puncak Kiam- kok-san. Bagaimana taman surga terbentang luas di bawah kaki, suram-suram terselimut tirai halimun menciptakan sifat yang ajaib penuh rahasia. Bukan karena kurang indah, melainkan kesukaranlah yang membuat tempat itu tidak pernah dikunjungi manusia. Sesuai dengan namanya, puncak ini terdiri dari lembah-lembah penuh batu

    UNDUH SERIAL PENDEKAR PEDANG KAYU HARUM

  • - Copyright © matjenuhkhairil.blogspot.com - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -