DIANTARA hujan salju yang turun deras, tampak sebuah
kereta yang dihela oleh dua ekor kuda berbulu coklat tengah
menerjang tirai salju dan angin yang menderu-deru. Udara
demikian buruk dan dingin sampai menusuk tulang, namun
kereta itu telah berlari cepat sekali, walaupun sekali sekali
roda kereta itu harus terpendam dalam gundukan salju dan
kusir kereta itu yang telah berusia lanjut mungkin hampir
enam puluh tahun, harus bersusah payah mendorong
keretanya.
Jendela kereta kuda itu tertutup oleh tirai sutera warna
jambon dan berkibar-kibar dihembus oleh desiran angin di
musim dingin ini. Setiap kali kereta itu terhenti oleh gundukan
salju, maka dari dalam jendela kereta itu tampak tersembul
kepala seorang laki-laki berusia antara empatpuluh tahun
berpakaian mewah, dan memelihara kumis dan jenggot yang
tumbuh tipis, namun agak panjang terjuntai, dimana ia telah
menyingkap selalu tirai berwarna jambon disertai oleh kata-
katanya.
“Apakah kau tidak bisa melakukan perjalanan yang lebih
cepat lagi, Sie Toan?”
“Sabar, sabar kita melakukan perjalanan dalam cuaca
demikian buruk! Seharusnya kita tidak melakukan perjalanan,
jika memang satu harinya, kita bisa melalui duapuluh lie
itupun boleh dibilang sudah baik........!”
Untuk Cerita Selanjutnya Silahkan Download File Nya
👇👇👇
1. Khu Lung - Lencana Pembunuh Naga.pdf
1. Khu Lung - Lencana Pembunuh Naga.pdf